Dalam industri tambang Indonesia, salah satu tahapan paling krusial dalam pengolahan mineral adalah proses penggilingan. Di sinilah peran Ball Mill menjadi sangat penting. Alat ini digunakan di berbagai sektor pertambangan seperti tambang nikel, emas, tembaga, hingga batubara, untuk mengecilkan ukuran material sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dan diolah lebih lanjut.

Apa Itu Ball Mill?

Ball Mill adalah mesin penggiling berbentuk silinder yang berputar secara horizontal. Di dalamnya terdapat bola-bola baja, keramik, atau bahan logam lainnya yang berfungsi sebagai media penghancur. Material tambang yang telah melalui proses peremukan awal (misalnya oleh jaw crusher atau cone crusher), kemudian dimasukkan ke dalam Ball Mill untuk digiling menjadi ukuran yang jauh lebih halus.

Ball mill biasa digunakan pada tahap sekunder dan tersier dalam sistem pengolahan mineral, terutama dalam desain sirkuit penggilingan di pabrik pengolahan tambang nikel dan logam-logam lainnya.

Cara Kerja Ball Mill

Ball Mill bekerja dengan prinsip tumbukan dan gesekan. Berikut proses kerjanya secara umum:

1. Putaran Silinder 

Silinder Ball Mill berputar pada sumbu horizontal. Gerakan rotasi ini menyebabkan bola-bola di dalamnya ikut naik karena gaya sentrifugal, kemudian jatuh menghantam material di dasar tabung

2. Proses Tumbukan dan Gesekan

Bola-bola tersebut menghancurkan material melalui tumbukan (impact) dan gesekan (attrition), menjadikannya partikel halus dengan ukuran yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

3.  Sirkuit Terbuka dan Tertutup

Ball Mill bisa beroperasi dalam sistem sirkuit terbuka (hasil langsung keluar) atau tertutup (dengan classifier seperti spiral classifier atau hydrocyclone untuk mengontrol ukuran produk akhir).